wikipedia.org
Gerakan DI/TII ini bertujuan untuk menjadikan Agama islam sebagai dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Proklamasi Negara Islam Indonesia tertulis bahwa "Hukum yang berlaku di Negara Islam Indonesia adalah Hukum Islam" atau di dalam undang undang NII tertulis "Negara berdasarkan Islam" dan "Hukum tertinggi adalah Al Quran dan Hadist". Dalam Proklamsi sudah sangat jelas bahwa Negara Islam Indonesia membuat undang undang berdasarkan syari'at Islam,dan Al Qur'an dan Hadist sebagai satu satunya ideologi yang ada.
Dimulainya pemberontakan DI/TII ini pada tanggal 7 Agustus 1949 dengan proklamasi berdirinya Negara Islam Indonesia dengan ploklamator Daud Beureueh. Negara Islam Indoneisa yang baru dibuat menjadikan negara baru dengan pimpinan Imam Besar NII Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo. Tidak berlangsung lama seruan Negara Islam Indonesia langsung menyebar ke berbagai penjuru negara Indonesia yang menyebabkan terjadinya pemberontakan pemberontakan di daerah daerah.
Pemberontakan DI/TII di Aceh
Daud Beureueh adalah seorang yang sangat berjasa pada tahun 1947 karena dapat mempertahankan Aceh dari Agresi pertama pasukan Belanda. Karena jasa itu Daud Beureueh menjadi terkenal dan dijadikan pimpinan Militer, Sipil dan Agama di kawasan Aceh pada masa perang kemerdekaan Indonesia. Daud Beureuah juga mendapat mandat sebagai "Guberbur Militer Daerah Istimewa Aceh" yang menjadikanya berkuasa penuh atas pertahana daerah Aceh dan menguasai seluruh Militer dan Sipil di daerah Aceh. Daud Beureueh juga seorang ulama yang dikenal banyak orang dan mudah mendapatkan pengikut.
Pada saat Proklamasi NII pada tanggal 20 September 1953 sudah banyak pejabat pejabat Pemerintahan Aceh yang dipengaruhi oleh Daud Beureueh khususnya di wilayah Pidie. Pada masa awal Proklamasi banyak para pengikut Daud Beureuh yang sudah menguasai kota kota di daerah Aceh. Tindakan Daud Beureuh ini dikarenakan aceh mengalami penurunan status Daerah Istimewa Aceh dan perimbangan pembangunan.
Pemerintah Indonesia langsung merespon Pemberontakan di Aceh. Pemerintah Indonesia memberikan penjelasan rinci mengenail Pemberontakan di Aceh melalui Perdana Mentri Ali Sastroamidjojo. Penyampaian penjelasan dan rincian ini didepan Dewan Perwakilan Rakyat pada tanggal 28 Oktober 1953. Penyelesaian pemberontakan di aceh ini mengunakan dua cara dengan Musyawarah da operasi operasi Militer. Musyawarah terjadi pada tanggal 17-28 Desember 1962 dan banyak mendapat dukungan dari tokoh tokoh masyarakat sekitar. Musyawarah ini pun mendapatkan hasil nyata dan pemulihan keamanan Aceh pun terjadi.
Pemberontakan DI/TII Jawa Barat
Pada tanggal 7 Agustus 1949 Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo menyatakan berdirinya Negara Islam Indonesia. Negara ini tercipta karena kebijakan Indonesia menarik mundur pasukan Siliwangi ke Wilayah republik Indonesia sesuai Garis Van Mook pada perundingan Renville. Sekarmadji adalah salah satu dari anggota pasukan Siliwangi yang menolak kebijakan tersebut dan tetap menetap di Jawa Barat.
Dalam aksi DI/TII di Jawa Barat, kelompok Sekarmadji melakukan teror di daerah daerah yang menyebabkan korban yang tidak sedikit. Selain mengancam para warga Pasukan DI/TII ini juga merampas harta benda. Dalam usaha penaumpasan gerombolan DI/TII, pasukan Siliwangi mengunakan siasat pagar betis dengan mengukit sertakan warga dalam operasi Bratayudha. Tidak lama Sekarmadji pun tertangkap pada tanggal 4 juni 1962 di atas Gunung Geber.
0 comments:
Post a Comment